Klasifikasi dan Morfologi Buah Kakao Terbaru

Advertisement
Klasifikasi dan Morfologi Buah Kakao - Tanaman kakao (Theobroma cacao) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang dibudiayakan dan dikembangluaskan dalam rangka untuk meningkatkan pendapatan dan devisa negara selain dari sektor nonmigas. Karena Tanaman Kakao (Theobroma cacao) inipada bagian biji, akan diolah menjadi coklat yang digemari oleh semua masyarakat di dunia.
Morfologi Tanaman Kakao @ produknaturalnusantara.com
Tanaman Kakao ini berasal dari Amerika Selatan yang kemudian menyebar luas ke daerah – daerah beriklim tropis termasuk ke Indonesia. Tanaman Kakao ini merupakan satu-satunya diantara 22 jenis marga Theobroma, suku sterculiaceae, yang diusahakan secara komersil.Tanaman kakao ini di daerah asalnya yaitu Amerika Selatan, merupakan tanaman kecil yang hidup di kawasan hutan hujan tropis, dan juga tumbuhnya selalu dilindungi oleh pohon – pohon besar. Di kawasan hutan hujan tropis ini merupakan ekologi yang cocok untuk pertumbuhan Tanaman Kakao.

Jenis – jenis Tanaman Kakao yang dibudidayakan dan ditanam diperkebunan pada umumnya adalah kakao jenis forastero (bulk cocoa atau kakao lindak), Criollo (fine cocoa atau kakao mulia), dan hibrida (hasil persilangan antara jenis Forastero dan Criollo). Pada perkebunan-perkebunan besar biasanya kakao yang dibudidayakan adalah jenis mulia. Adapun Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kakao adalah sebagai berikut :

Klasifikasi Tanaman Kakao 

Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Sub Divisi Angiospermae
Kelas Dicotyledoneae
Ordo Malvales
Famili Sterculiaceae
Genus Theobroma
Spesies Theobroma cacao

Morfologi Tanaman Kakao

a. Akar

Akar pada Tanaman Kakao termasuk akar tunggang (radix primaria). Pada tanah-tanah yang permukaan air tanahnya dalam terutama pada lereng – lereng gunung, akar tunggang tumbuh panjang dan akar-akar lateral menembus sangat jauh ke dalam tanah. Dan sebaliknya, pada tanah yang permukaan air tanahnya tinggi, akar tunggang tumbuh tidak begitu dalam dan akar lateral berkembang dekat permukaan tanah. Ukuran akar tanaman kakao untuk panjang lurus ke bawah kira-kira ± 15 meter dan akar untuk kesamping ± 8 meter. Akar tunggang ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah, bercabang - cabang banyak dan bercabang cabang lagi. Warna akarnya adalah kecoklatan.

b. Batang

Batang pada Tanaman merupakan jenis pohon tahunan (parennial). Pada awal pertumbuhan, Tanaman Kakao ini diperbanyak dengan cara generatif (dengan biji) dan akan membentuk batang utama sebelum tumbuh cabang – cabang primer. Cabang – cabang primer ini disebut dengan jorket (jorquette), dan jorket ini tidak terdapat pada Tanaman Kakao yang diperbanyak dengan cara vegetatif.

Arah tumbuh pada cabang – cabang Kakao ini adalah ke atas (arthrotof) dan juga ke samping (plagiotrof). Dari batang utama sampai cabang – cabang Tanaman kakao ini sering ditumbuhi tunas – tunas air yang menyerap energi dan lama – lama kelamaan jika dibiarkan akan mengurangi proses pembungaan dan pembuahan.  

c. Daun

Daun pada Tanaman kakao merupakan daun tunggal (folium simplek) dengan bangun daun (circumscriptio) berbentuk bulat memanjang (oblongus). Memiliki ujung daun (apex folii) dan pangkal daun (basis folii) berbentuk meruncing (acuminatus), memiliki tepi daun (margo folii) berbentuk rata (integer), serta memiliki pertulangan daun (nervatio/ veneratio) bertulang menyirip (penninervis). Selain itu, warna daun Kakao adalah berwarna hijau, memiliki daging daun (intervenum) tipis seperti perkamen (perkamentus), dan permukaan daun licin (laevis).

d. Bunga

Bunga pada Tanaman kakao merupakan bunga sempurna, karena memiliki perhiasan bunga yaitu kelopak bunga (Calyx) dan mahkota bunga (Corolla), memiliki tangkai bunga (pedicelus), serta memiliki 2 kelamin bunga yaitu putik (pistillum) dan benangsari (stamen). Bunga pada Tanamankakao bersifat kauliflori. Artinya bunga tumbuh dan berkembang dari bekas ketiak daun pada batang dan cabang. Tempat tumbuh bunga tersebut semakin lama semakin membesar dan menebal atau biasa disebut denganbantalan bunga (cushioll).

Bunga kakao berwarna putih, ungu atau kemerahan. Warna yang kuat terdapat pada benang sari dan daun mahkota. Warna bunga ini khas untuk setiap kultivar. Tangkai bunga kecil tetapi panjang (1-1,5 cm). Daun mahkota terdiri atas dua bagian. Bagian pangkal berbentuk seperti kuku binatang (claw) dan bisanya terdapat dua garis merah, sedangkan bagian ujungnya berupa lembaran tipis, fleksibel, dan berwarna putih.

e. Buah

Buah kakao merupakan buah buni yang daging bijinya sangat lunak. Kulit buah mempunyai sepuluh alur dan tebalnya 1 – 2 cm. Warna buah kakao sangat beragam, tetapi pada dasarnya hanya ada dua macam warna. Buah yang ketika muda berwarna hijau atau hijau agak putih namun jika sudah masak akan berwarna kuning. Sementara itu, buah yang ketika muda berwarna merah, setelah masak berwarna jingga (oranye).

Kulit buah memiliki 10 alur dalam dan dangkal yang letaknya berselang-seling. Pada tipe criollo dan trinitario alur kelihatan jelas. Kulit buahnya tebal tetapi lunak dan permukaannya kasar. Sebaliknya, pada tipe forastero, permukaan kulit buah pada umumnya halus (rata), kulitnya tipis. Buah akan masak setelah berumur enam bulan.

f. Biji

Biji pada tanaman kakao tidak mempunyai masa dormansi, sehingga tidak mungkin menyimpan biji untuk benih dalam waktu yang lama. Biji Kakao ini diselimuti oleh lapisan lunak berwarna putih yang rasanya manis ketika sudah masak. Lapisan lunak berwarna putih ini disebut pulp. Pulp inilah yang akan menghambat proses perkecambahan, sehingga pulp ini harus dihilangkan terlebih dahulu sebelum biji Kakao dijadikan benih. Jika pulp ini tidak dibuang, maka akan mengalami proses fermantasi dan hal ini merusak kualitas biji Kakao.
Advertisement
Klasifikasi dan Morfologi Buah Kakao Terbaru | Unknown | 5